Laily, mahasiswi pendidikan dokter 2012 yang aktif di perkuliahan dan kegiatan kampus, belum lama ini berhasil meraih prestasi menjadi Juara II dalam ajang Putra Putri Bantul 2014. Penganugerahan tersebut diberikan pada tanggal 21 Juni di Pendopo Parasamya, Kantor Dinas Bupati Bantul.
Perjalanan mengikuti kompetisi tersebut berawal dari bujukan ke-empat teman kuliahnya yang sekaligus teman sepermainannya di waktu kecil. Di sela-sela kesibukan perkuliahan blok 2.6, Laily dibantu oleh teman-temannya mengejar materi perkuliahan sambil mengikuti alur seleksi kompetisi Putra Putri Bantul tersebut. Menurut mereka, Laily yang selama ini tinggal dan tumbuh di Bantul sangat sesuai dalam kriteria untuk menjadi kandidat dalam ajang tersebut.
Laily tinggal di daerah Bantul sejak kecil, memiliki riwayat pendidikan dari SD, SMP, SMA di Bantul hingga kemudian hijrah ke Kota Yogya dan berkuliah FK UGM. Ia juga membawa misi kepariwisataan dengan latar belakang ilmunya, menurutnya ilmu kesehatan sangat dekat dengan dunia pariwisata.
Putra Putri Bantul adalah ajang untuk mencari duta pariwisata yang bertugas mempromosikan budaya dan pariwisata Bantul. Pada tahap seleksi dilakukan wawancara, tes psikologi, adu bakat, pengetahuan tentang Bantul. Kegiatan sampai tahap final berupa latihan menari dan berbagai kegiatan promosi pariwisata. Macam kegiatannya di bidang sosial dan pariwisata, seperti bakti sosial untuk membantu pembangunan asrama panti di daerah Delingo. Mencari dana untuk berbagai kegiatan bakti sosial dengan cara garage sale. Selain itu, menjadi tamu berbagai ajang yang serupa dengan Putra Putri Bantul di kota atau kabupaten lain. Melakukan kegiatan pelestarian lingkungan juga yang bekerjasama dengan brand Hi-Lo. Sementara itu, dalam melestarikan budaya dan pariwisata dengan melakukan kegiatan Lawatan Sejarah dan Mini Vacation, juga melakukan aksi mendata berbagai kekurangan dan kebutuhan suatu objek pariwisata untuk mempromosikannya.
Menjadi Putra Putri Bantul merupakan pengabdian dan bentuk kontribusi dalam bidang budaya dan pariwisata. Putra putri Bantul merupakan pionir muda di bawah Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul. Manfaat prestasi yang diraih oleh Laily, menambah pengalaman dan memperluas kenalan juga relasi guna di dunia kerja nanti. Melatih diri dalam bersosialisasi dan menjadi pribadi yang lebih baik melalui pendalaman jiwa dari sisi seni, seperti saat menari. Di bawah kedinasan, mengikuti ajang tersebut juga membuat Laily mengerti alur birokrasi kedinasan.
Kesibukan yang selama ini Laily jalani dapat berjalan lancar, karena Ia berprinsip, “sehari itu 24 jam, pinter-pinternya aja kita bagi 24 jam itu menjadi sesuai dengan kebutuhan kita”. Sesuai dengan pesan dari tokoh panutannya, Ibunya, bahwa jangan pernah menyerah sebelum Allah berkata jika kita telah kalah. Laily juga berpegang dengan salah satu tokoh wayang Dewi Setyawati tentang loyalitas, saat sudah mengambil dan memilih suatu tanggung jawab harus setia agar kedepannya semua dijalani dengan tidak terpaksa. Laily juga terinspirasi dari kisah Ainun, istri presiden BJ. Habibie, sebagai wanita Ainun tidak pernah menuntut, “semua harus berawal dari diri sendiri, perbaiki diri jangan menunggu dan meminta sesuatu yang ‘wah’ dulu, jangan bernaung di suatu tempat, kita harus jadi besar dulu, lalu dinaungi oleh sesuatu yang lebih besar”.
Amal-Medinfo