School Of Scientist (MSC)

School Of Scientist (MSC)

20140417_174404

 

School of Scientist (SOS) ini diadakan pada hari Kamis tanggal 10 April 2014 di ruang kuliah lantai 2. SOS sesi ini diisi oleh dr. Arta Farmawati, Ph.D. Beliau akan menyampaikan materi tentang penelitian. Walaupun temanya begitu menarik, peserta yang hadir kurang dari jumlah yang mendaftar. Hal ini disebabkan banyak kegiatan mahasiswa yang bertabrakan dengan acara SOS.

Menurut jadwal, acara dimulai pukul 15.30 dan pembicara seharusnya datang pukul 16.00. Tetapi karena saat itu sedang hujan dan pembicara sebelumnya memiliki acara lain, pembicara pun datang pukul 16.45. Setelah datang, beliau langsung menyampaikan materi.

Di awal beliau menjelaskan jenis-jenis penelitian. Berdasarkan hasilnya, penelitian dibagi menjadi penelitian dasar dan terapkan. Berdasarkan bidang yang diteliti, menjadi penelitian sosial dan eksakta. Berdasarkan keilmiahan, menjadi penelitian ilmiah dan non-ilmiah. Sedangkan berdasarkan tempatnya, menjadi penelitian lapangan, penelitian kepustakaan, dan penelitian laboratorium.

Tujuan penelitian sendiri bermacam-macam. Ada yang bersifat explorative (penemuan), verifikatif (pengujian), developmental (pengembangan), atau karya ilmiah (skripsi, tesis, disertasi). Di sini dr. Arta memberikan contoh penelitian yang bertujuan verifikatif. Lima tahun lalu ada berita tentang Branched-Chain Amino Acid (BCAA) yang berada di dalam minuman. BCAA dikatakan dapat meningkatkan stamina sehingga prestasi atlet dapat meningkat. Tetapi, beberapa tahun kemudian, hal tersebut terbantahkan. Untuk penelitian developmental, dr. Arta menjelaskan tentang air kelapa. Air kelapa telah terbukti dapat mengembalikan kondisi seseorang yang dehidrasi. Jika ingin dikembangkan, air kelapa bisa diteliti dengan menambahkan zat-zat tertentu.

Selanjutnya, dr. Arta menjelaskan tentang manfaat penelitian. Dengan penelitian, kita dapat memecahkan masalah, memberikan jawaban tehadap pertanyaan dalam bidang yang diajukan, dan mendapatkan pengetahuan baru.

Penelitian boleh dibuat dari penelitian yang sudah ada tetapi diubah tempatnya. Contohnya telah ada penelitian anemia pada anak-anak sekolah di Jakarta. Kita boleh membuat penelitian anemia pada anak-anak sekolah juga tetapi tempatnya di Yogyakarta. Yang penting disini adalah alasan memilih tempat tersebut harus kuat.

Bagaimana ciri-ciri penelitian yang baik? Penelitian harus memiliki tujuan yang jelas, dilakukan dengan cermat, dapat diuji, dapat diulang oleh peneliti lain, memiliki ketepatan jika dihubungkan dengan populasi atau sample, bersifat objektif, berlaku umum, hemat, data yang digunakan selalu sama, dan terdapat hubungan satu dengan yang lain.

Bagaimana cara melakukan penelitian? Pertama kita harus memiliki ide yang akan diteliti. Setelah itu kita mencari literatur untuk mengetahui kemungkinan ide ini untuk diteliti. Jika memungkinkan, kita menentukan tujuan dan objektif, identifikasi hipotesis, kunci penyampaian, dan sumber. Lalu kita membuat timeframe untuk penelitian, menentukan model, dan mengidentifikasi risiko yang dapat terjadi. Setelah semua selesai, penelitian dapat dilakukan.

Hal-hal fundamental dalam penelitian adalah kualitas riset, kebaharuan, timely (berupa informasi yang sedang ditunggu-tunggu), plagiarisme, dan relevansi topik. Selain itu, judul harus menarik, abstrak harus lengkap, pendahuluan bukan menyalin dari ringkasan, data serta metode harus sesuai, manfaat harus dijelaskan dengan baik, usulan dana harus realistis, dan CV harus up to date. Peneliti juga harus membaca banyak literature yang berkaitan dengan penelitiannya, penggunaaan kalimat dan gambar pun harus jelas. DokterΒ Arta berpesan, jika melakukan penelitian harus melakukan perencanaan dengan baik. Karena jika tidak direncanakaan, penelitian akan menyulitkan peneliti. Setelah dr. Arta menyampaikan materi, acara SOS 3 pun ditutup.

 

-Divisi Penelitian MSC FK UGM-

Leave a Reply

Your email address will not be published.