World Mental Health Day 2021

Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak yang besar bagi kesehatan mental masyarakat di dunia, tidak terkecuali Indonesia. Kondisi tersebut berpengaruh pada setiap sektor, seperti tenaga kesehatan, murid sekolah atau kuliah, orang-orang yang tinggal sendirian, hingga orang yang sudah memiliki gejala penyakit mental. Penyakit mental yang muncul karena pandemic dapat memperburuk kondisi kesehatan tubuh kita (World Health Organization, 2021). Pada bulan Mei 2021 pada World Health Assembly, pemerintah setiap negara di dunia mengakui bahwa perlu ada perluasan serta peningkatan kualitas kesehatan mental. Hal tersebut tentu membawa rasa optimis agar masalah kesehatan mental yang memburuk ketika pandemic dapat segera diatasi (Pan American Health Organization, 2021).

Hari ini, setiap tanggal 10 Oktober, dunia memperingati hari kesehatan mental sedunia. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan kita terhadap isu kesehatan mental di dunia dan menciptakan usaha untuk mendukung perbaikan kualitas kesehatan mental. Tema yang diangkat pada hari kesehatan mental sedunia tahun ini adalah “Mental Health in Unequal World” serta slogan kampanye “Mental Health Care for All: Let’s Make It a Reality” (Pan American Health Organization, 2021).

Penyakit mental terdiri dari berbagai jenis dengan prevalensi yang berbeda-beda. Penyakit mental secara umum memiliki karakteristik berpuka abnormalitas cara berpikir, persepsi, emosi, perilaku, hingga hubungan dengan yang lain. Beberapa contoh penyakit mental adalah depresi, bipolar disorders, skizofrenia, dan lain-lain. Penyakit mental seperti depresi dapat dilakukan pencegahan agar tidak menjadi parah. Depresi adalah pennyakit menral yang paling umum dijumpai. Per tahun 2019, terdapat sekitar 264 juta orang yang menderita depresi, diantaranya lebih banyak wanita dibandingkan pria. Angka tersebut bertambah ketika pandemi COVOD-19 terjadi (World Health Organization, 2019).

Berbagai program prevensi dapat dilakukan untuk mengurangi angka penderita depresi, baik untuk anak-anak maupun orang dewasa. Untuk anak-anak, perlu ada proteksi serta pendampingan psikologi terkait penyebab depresi, misalnya seperti pelecehan seksual dan sebagainya. Untuk orang dewasa, pencegahan dapat dilakukan dengan dilakukannya asistensi psikososial setelah bencana atau konflik yang melibatkan orang tersebut. Selain itu, depresi tingkat ringan hingga sedang dapat dilakukan terapi bicara, seperti terapi perilaku kognitif atau psikoterapi oleh tenaga medis yang berkaitan. Manajemen depresi harus menyertakan aspek psikososial, termasuk mengidentifikasi faktor stres (masalah finansial, kesulitan bekerja, pelecehan fisik atau mental, serta mengidentifikasi sumber dukungan yang dimiliki seperti keluarga dan teman (World Health Organization, 2019).

 

Daftar Pustaka

Pan American Health Organization. 2021. World Mental Health Day 2021. Available at: https://www.paho.org/en/campaigns/world-mental-health-day-2021 [Accessed 10 October 2021].

World Health Organization. 2019. Mental Disorders. Available at: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/mental-disorders [Accessed 10 October 2021].

World Health Organization. 2021. World Mental Health Day 2021. Available at: https://www.who.int/campaigns/world-mental-health-day/2021 [Accessed 10 October 2021].

Leave a Reply

Your email address will not be published.